5 Alasan Kenapa Iklanmu Boncos

arikurniawan

Iklan Shopee-ku boncos” mungkin jadi kalimat yang sering diucapkan para pengiklan. Di satu sisi, ada lebih banyak platform untuk iklan dan jualan, tapi juga makin banyak peluang untuk boncos.

Iklan boncos itu ada banyak faktornya, pada artikel ini Mata Badai akan memberikan 5 alasan kenapa iklan Shopee, Facebook atau Google-mu bisa boncos.

Salah Sasaran Audiens

Faktor pertama adalah sasaran audiens iklan atau target audiens. Karena mereka adalah yang akan mengklik dan membeli barang yang diiklankan.

Terkadang, iklan yang sukses tidak memerlukan audiens yang spesifik tapi kalau sebuah iklan sangat-sangat tidak tepat sasaran, justru akan bikin boncos dan bahkan dilaporan sebagai “Not Relevant” oleh audiens. Jangan pernah memiliki target audiens yang terlalu sempit dan spesifik, tapi setidaknya eliminasi orang-orang yang sudah pasti tidak tertarik dengan iklanmu.

  1. Selalu lakukan riset pada target audiens. Jangan hanya melakukannya sebelum menjalankan iklan, tapi lihat juga karakteristik dari orang yang merespon iklanmu.
  2. Gunakan filter yang disediakan masing-masing platform untuk mempersempit audiens yang ingin kamu target.

Singkat kata, jangan sampai mengiklankan produk pengering rambut atau jasa barber pada orang botak.

Tawaranmu Kurang Kompetitif

Terkadang, masalahnya bukanlah iklan tapi apa yang ditawarkan. Percuma memiliki iklan yang paling bagus kalau tawaran yang diberikan harusnya bisa lebih baik.

Fokus pada apa yang membuat produk / jasamu lebih keren atau lebih unggul dibandingkan kompetitor. Ada dua pilihan yang bisa dilakukan.

  1. Tunjukan perbedaan produk atau jasa yang kamu miliki. Misalnya fitur yang tidak dimiliki kompetitor, packaging yang lebih berkualitas, bisa di-custom atau keunggulan lainnya.
  2. Berikan insentif bagi pembeli. Bisa dengan menurunkan harga, memberi diskon, atau bonus produk gratis. Kalau bisnismu baru mulai, jangan ragu untuk menggunakan strategi ini untuk pendapatkan beberapa pembeli / pelanggan pertama.

Iklanmu Membosankan

Manusia adalah makhluk visual, artinya hal pertama yang dilihat dari iklanmu adalah gambar / video. Penting banget untuk fokus menggunakan visual yang membuat orang berpikir kenapa mereka membutuhkan produk atau jasamu.

  • Masalah apa yang bisa diselesaikan?
  • Apakah produk / jasa ini membuat hidup lebih mudah?

Ada beberapa hal yang bisa menjadi perhatian dalam membuat iklan yang menarik:

  1. Gunakan psikologi warna untuk membuat iklan lebih menarik.
  2. Masukan unsur ‘user’ atau pengguna dalam iklan.
  3. Pilih format yang menarik orang untuk ‘berhenti’ di iklanmu misalnya video atau carousel.
  4. Optimasi iklan untuk perangkat mobile, perhatikan size dan resolusi dari iklan.
  5. Jangan menggunakan terlalu banyak teks pada gambar.

Tidak Melakukan Tracking & Optimasi

Iklan digital tidak hanya sekedar setup iklan lalu tekan tombol running, proses yang sering dilupakan adalah melakukan tracking performa dan melakukan optimasi jika performa menurun / tidak sesuai ekspektasi.

Analoginya sama seperti dokter dan pasien:

  • Cek gejala sakit (klik rendah, impresi rendah, konversi rendah, atau budget yang tinggi)
  • Memutuskan penyebab penyakit (visual yang kurang menarik, penawaran yang biasa aja atau salah sasaran iklan)
  • Memberikan obat (membuatkan visual/copywriting baru, penawaran yang lebih oke, sasaran yang lebih tepat).

Masing-masing platform sudah memiliki fitur reporting yang lengkap, jadi sekarang tinggal bagaimana kamu memanfaatkan data yang ada untuk membuat keputusan. Penyedia jasa facebook ads adalah yang tidak sekedar bisa menjalankan iklan, tapi juga jago pada tahap ini.

Tidak Melakukan Testing Iklan

Tidak melakukan testing pada iklan sama saja dengan membuang kesempatan untuk mendapatkan data yang objektif. Ada banyak hal yang harusnya di tes dalam sebuah iklan:

  • Visual
  • Format Iklan
  • Copywriting
  • CTA
  • Target Audiens

Melakukan tes pada semua elemen ini akan membuatmu memiliki gambaran yang lebih jelas elemen mana yang memang memiliki performa baik dan elemen mana yang seharusnya ditingkatkan kualitasnya. Beberapa tes yang bisa dilakuka misalnya:

  • Apakah audiens lebih menyukai konten diskon / potongan harga atau gratis ongkir?
  • Iklan mana yang lebih disukai; yang menunjukan satu produk saja atau beberapa produk?
  • Apakah menyebutkan lokasi tertentu di bagian caption meningkatkan jumlah klik atau tidak?
  • Tipe mana yang memiliki CTR yang lebih baik: Video atau Gambar?

Dengan melakukan testing dan memiliki data, keputusan melakukan optimasi iklan tidak hanya berdasarkan “rasanya” atau “mungkin” saja.


Itulah 5 alasan kenapa beberapa iklanmu boncos. Iklan di Facebook, Instagram, Shopee atau Google yang tidak sesuai dengan ekspektasi kemungkinan karena salah satu dari 5 faktor diatas. Jadi, jangan pernah berhenti mencoba ya! Kalau perlu inspirasi, bisa cek Facebook Ads yang sudah Menghabiskan lebih dari 3 Milyar.

About the author

Ari Kurniawan - Founder Mata Badai Studio.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x