Belajar SEO Pemula: Cara Kerja SEO

arikurniawan

Apa itu SEO? SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization. Seperti namanya, ini adalah sejumlah metode dan teknik yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas situs di suatu mesin pencari. Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerja SEO?

Sebelum mengetahui bagaimana cara kerja SEO, ada baiknya mengetahui bagaimana cara kerja mesin pencari seperti Google.

Bagaimana Cara Kerja Search Engine (Mesin Pencari)

Mesin pencari seperti Google mulai bekerja saat seseorang mencari sesuatu dengan menggunakan kata kunci (keyword) tertentu. Misalnya Agus ingin mencari tahu cara membuat bakwan maka dia akan mengetikkan keyword

Cara membuat bakwan” atau “Resep bakwan enak

Apa yang diharapkan oleh Agus saat mengetikkan kata itu? Tentu Google akan memunculkan hasil berupa resep atau informasi tentang cara membuat bakwan. Ini disebut sebagai search intent.

Mengetahui tentang keyword dan search intent ini sangat penting untuk mengerti bagaimana cara kerja SEO.

Hal yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa mesin pencari seperti Google tidak selalu membuat semua jawaban dari setiap pertanyaan / keyword yang diketikan. Seperti namanya, mesin pencari hanya bertugas untuk mencari dan menunjukan jawaban.

Siapa pembuat ‘jawaban’ ini?

Beragam; bisa para situs berita, blogger atau bahkan bisnis. Jawabannya pun tidak selalu dalam bentuk halaman web, bisa juga file, gambar bahkan video di YouTube.

Setiap orang yang memiliki ‘jawaban’ tentu ingin agar jawaban mereka yang dilihat orang. Dengan kata lain, ingin websitenya dikunjungi, gambarnya dilihat, filenya didownload atau video Youtube ditonton.

Cara Kerja SEO adalah memastikan agar jawaban yang sudah dibuat ini bisa berada di posisi paling atas. Mengapa posisi paling atas?

Karena menurut beberapa studi, sekitar 30-60% pencari hanya akan memilih hasil pencarian paling atas.

Tapi, apakah SEO hanya sekedar menjadi peringkat teratas? Jawabannya tidak.

Bagaimana Cara Kerja SEO

Apa sih fungsi search engine optimization? SEO bukan hanya sekedar menjadi peringkat teratas di mesin pencari. Old SEO mungkin memang lebih fokus pada menjadi nomor #1 di Google, tapi SEO saat ini lebih berfokus pada user experience.

Istilahnya,

pengunjung senang, Google juga senang.

Bagaimana membuat pengunjung senang?

  1. Berikan jawaban sesuai dengan apa yang dicari / maksud pencarian / search intent.
  2. Berikan jawaban tersebut secepat mungkin (website speed).
  3. Berikan jawaban yang selengkap mungkin (authority)
  4. Berikan jawaban yang mudah ditemukan (easy site navigation).

New SEO sebenarnya jauh lebih sederhana dibandingkan Old SEO karena mesin pencari yang sudah semakin ‘pintar’ dengan segala algoritma dan AI yang digunakan.

Apa Bedanya SEO dengan Paid (Google Ads)?

SEO bisa juga disebut sebagai organic traffic (trafik gratis) dan Google Ads sebagai Paid Traffic (trafik berbayar). Keduanya sebenarnya berbeda, tapi juga memiliki beberapa persamaan.

Beberapa permasaan SEO dan Google Ads adalah;

  1. Berdasarkan kata kunci. Hasil dari SEO dan Google Ads sama-sama muncul ketika seorang pengguna mengetikan kata kunci tertentu di Google.
  2. Perlu Landing Page / Website. Baik SEO maupun Google Ads akan memerlukan halaman tujuan berupa landing page maupun website.
  3. Tujuannya sama-sama mendatangkan trafik. Dengan cara kerja yang sangat mirip, baik SEO maupun Google Ads punya tujuan yang sama yaitu mendatangkan trafik / pengunjung sebanyak-banyaknya ke website tujuan.

Sekarang, mari kita bahas perbedaan SEO dengan Google Ads.

Posisi & Waktu

Paid Traffic (Google Ads) hampir selalu muncul diatas hasil organik (SEO). Dan dengan Google Ads, websitemu bisa muncul di posisi #1 untuk kata kunci yang diinginkan secara instan, tidak perlu menunggu.

Lah, terus SEO buat apa dong? Mending pakai Google Ads dong.

‘Kelemahan’ dari Paid Traffic sudah ada pada namanya yaitu “paid”, artinya kamu harus membayar untuk setiap klik yang menuju ke website. Entah klik tersebut akan menghasilkan penjualan maupun tidak. Semakin ketat persaingan dalam kata kunci yang kamu targetkan, semakin mahal pula kamu harus membayar.

Bedakan dengan Organic Traffic (SEO) yang gratis, berapapun jumlah klik yang menuju websitemu. Tapi, memang harus berinvestasi sumber daya dan wakt untuk mencapainya.

Return of Investment (ROI)

Jika ingin hitung-hitungan ROI atau balik modal, sebenarnya lebih mudah mengetahui ROI dari Paid Traffic karena Google memberikan data yang lengkap. Tapi, Paid Traffic cenderung memiliki hasil yang terus menurun seiring waktu. Bagaimana cara meningkatkan hasilnya? Alokasikan budget yang lebih tinggi.

Kalau untuk SEO? Agak sedikit sulit menemukan dan menghitung return of investment / balik modalnya. Tapi, rata-rata semakin lama semakin besar juga ROI yang diberikan oleh SEO. Kenapa?

Karena rata-rata sumber daya berupa waktu, tenaga dan uang yang diinvestasikan semakin sedikit, namun hasil (trafik) yang diberikan tetap sama atau bahkan terus meningkat.

Pembagian Traffic

Paid Traffic memang bisa menjamin posisi #1 di mesin pencari. Tapi, tahu tidak bahwa beberapa studi menemukan bahwa walaupun berada di posisi #1, tapi hanya mendapatkan 20-30% trafik pengunjung?

Sementara posisi dibawahnya yang berasal dari SEO mendapatkan 70-80% trafik sisanya? Mengapa?

Inilah salah satu contoh SEO yang baik. Alasannya ada beberapa:

  1. Calon pengunjung / pengguna internet sangat mudah membedakan iklan dan bukan iklan.
  2. Orang cenderung memilih hasil yang bukan iklan.

Kenapa Jasa SEO ‘Mahal’?

‘Mahal’ itu sebenarnya relatif. Tapi, ada beberapa alasan mengapa orang menganggap Jasa SEO terbaik itu mahal.

  1. SEO perlu waktu yang sedikit lebih lama untuk menunjukan hasil.
  2. SEO specialist juga perlu mengawasi pergerakan kompetitor.
  3. SEO perlu sumber daya yang tidak sedikit, apalagi diawal.

Emang SEO ngapain sih? Kok bisa mahal?

Ada beberapa hal yang rutin dilakukan oleh SEO Specialist yang baik.

Membantu ‘Menjaga’ Website

Website umumnya memiliki webmaster atau web developer dibaliknya. Tapi, kadang SEO Specialist akan ikut ‘menjaga’ website. Menjaga dari apa?

  • Error yang merusak user experience, misalnya error pada konten atau media seperti gambar dan video.
  • Black campaign yang dilakukan kompetitor, yang bisa menurunkan kredibilitas atau ranking website.

Riset, Riset, Data

Hal berikutnya yang rutin dilakukan SEO Specialist adalah melakukan riset. Entah itu untuk kebutuhan riset ide konten, riset keyword hingga riset backlink opportunity.

Dan semua riset ini haruslah menghasilkan data yang nantinya akan kembali digunakan untuk melakukan search engine optimization.

Optimasi segalanya aspek website

Terakhir, hal yang dilakukan oleh SEO Specialist adalah melakukan optimasi pada segala aspek website.

Apa aja tuh?

  1. Kecepatan website
  2. Struktur URL
  3. Gambar (alt-text)
  4. Konten (heading, metadata, media)
  5. Internal linking

Jadi, kembali lagi, harga Jasa SEO itu sebenarnya sangat relatif.

About the author

Ari Kurniawan - Founder Mata Badai Studio.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x