Click Through Rate (CTR) atau Rasio Klik-Tayang adalah rasio jumlah klik yang didapatkan konten dibagi dengan frekuensi konten ditampilkan. Cara menghitung CTR antara iklan dan konten sebenarnya sama saja, sedikit perbedaannya adalah pada cara menghitung “klik” pada konten.
Rumus Cara Menghitung CTR

Rumus untuk menghitung CTR sebenarnya cukup sederhana, yaitu jumlah klik pada iklan atau konten dibagi dengan jumlah tayangan atau impresinya lalu dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan hasil berupa persentasenya.
Untuk iklan di Facebook, Instagram maupun Google Ads, biasanya platform sudah memberikan angka CTR secara otomatis. Angka ini didapatkan dengan memasukan angka di bagian klik dan tayangan ke dalam rumus diatas.
Cara Menghitung CTR untuk Konten
Cara menghitung CTR untuk konten masih menggunakan rumus yang sama, perbedaannya adalah angka mana yang akan digunakan sebagai “klik”. Sebagai contoh kita akan menggunakan sebuah post di Instagram dengan data sebagai berikut.
Dari data diatas diketahui bahwa jumlah total tayangan adalah 206. Jadi, konten ini secara organik sudah muncul sebanyak 206 kali.
Sekarang tinggal ditentukan, apa tujuan utama dari konten ini? Ini tergantung dari perencana atau pembuat kontennya. Misalnya konten ini punya tujuan utama untuk branding. Maka angka Content Interacation bisa digunakan.
Dengan menggunakan rumus diatas, didapatkan bahwa CTR dari konten ini adalah 0,06%.
Tapi, jika konten ini justru ditujukan untuk meningkatkan followers, CTR dari konten ini justru jadi 0% karena tidak menghasilkan followers.
Berapa Angka CTR yang Bagus?
Sederhananya, semakin besar angka CTR, maka semakin bagus pula hasilnya. Tapi, pada kenyataannya, mendapatkan CTR 100% merupakan hasil yang mustahil.
Banyak digital marketing expert mengatakan bahwa CTR yang bagus dimulai dari 2%. Angka ini mengacu pada rata-rata di platform Google Ads yang ada di angka CTR 1,91%. Sehingga mendapatkan 2% sudah tergolong sebuah hasil yang bagus.
Tapi, angka CTR yang bagus sebenarnya tergantung pada berbagai aspek seperti:
- Industri, bisnis makanan mendapat 2% sudah merupakan sesuatu yang bagus, tapi 2% bagi bisnis jasa adalah angka yang rendah.
- Persaingan / Kompetitor, di industri dengan persaingan ketat, sulit mendapatkan CTR yang tinggi, tapi di industri dengan persaingan rendah, CTR diatas 10% seharusnya bisa didapatkan.
[…] CTR video […]
2% dari bisnis jasa adalah angka yang rendah? yang dimaskud jasa itu jasa apakah?
“Jasa” disini bisa seperti jasa digital marketing, jasa pengacara, jasa pembuatan taman dan sebagainya. Tapi ini kembali lagi pada faktor lain misalnya seperti kompetitor dan persaingan di industri tersebut.
Menarik sekali