Di awal tahun 2022, orang-orang di Amerika Serikat dikagetkan dengan viralnya ‘Cokelat Cinta’ dengan brand Tabs. Video-video pendek mengenai Tabs muncul di FYP banyak orang, membuat semakin banyak yang penasaran dengan produk ini.
Tabs adalah cokelat Belgia ditambahkan bahan lain seperti akar maca dan DHEA yang secara ilmiah terbukti bisa meningkatkan libido. Dinikmati oleh pasangan, 30 menit sebelum bercinta.
Namun, apa yang tidak kalah menarik dari produk ini adalah bagaimana cokelat cinta ini dipasarkan hingga viral.
Salah satu founder Tabs Chocolate, Oliver Brocato mengatakan ada satu tipe konten yang membantu penjualan Tabs meningkat tajam yaitu,
Video pendek vertikal
Sampai hari ini, Tabs memiliki ratusan video tentang produk mereka yang memiliki views diatas satu juta! Saat ditanya apa rahasianya, Oliver hanya mengatakan,
Tidak ada yang tahu bagaimana algoritma (Tiktok) akan bekerja. Jadi, jangan mencari jarum di tumpukan jerami. Potong saja semua jeraminya, sampai kamu menemukan jarumnya.
Tabs Chocolate memiliki setidaknya 30 Tiktok Creator sebagai mesin promosi. Masing-masing mempublikasikan 1 – 3 video / hari, kemudian video-video ini akan direpost sebagai YouTube Shorts, Instagram Reels dan video vertikal lainnya.
Setiap harinya, ada ratusan video tentang Tabs yang tersebar di internet. Semuanya dilakukan oleh manusia, tanpa ada video yang dibuat oleh AI.
Satu video viral adalah beruntung. Tapi seratus video viral pastilah merupakan strategi.
Bagaimana Tabs membuat Videonya?
Video dari Tabs Chocolate berdurasi cukup pendek, rata-rata hanya 10 detik. Dibuat oleh Tiktoker sungguhan dan tidak terlihat seperti iklan sama sekali.
Tidak ada CTA, bahkan tidak harus menunjukan logo Tabs. Tujuan dari videonya adalah memancing rasa penasaran, bukan kejelasan produk.
Dibuat seolah-olah para Tiktoker ini yang menemukan kami, bukan sebaliknya.
Hasilnya?
Dalam waktu kurang dari 1 tahun, Tabs Chocolate sudah ‘dicoba’ oleh setidaknya 20.000 orang di Amerika Serikat saja. Angka yang terasa kecil, tapi mengingat harga rata-rata per produk yang menyentuh nilai $60.
Artinya, omzet hampir 18 milyar Rupiah dalam waktu kurang dari satu tahun.
Sumber: