5 Tipe Social Proof yang Bisa Didapatkan Sebuah Bisnis

arikurniawan

Saat kamu mengunjungi website atau sosial media sebuah bisnis, pasti ada klaim kalau mereka adalah “yang terbaik”.

  • Kami memberikan harga paling terjangkau
  • Kami mengutamakan kualitas terbaik
  • Semua pelanggan kami puas dengan layanan kami

Tapi, apakah klaim dari mereka tersebut ‘penting’?

Bukankah kalau SETIAP bisnis mengklaim diri sebagai yang terbaik, klaim tersebut jadi tidak valid?


Tidak ada orang yang peduli apa yang KAMU katakan tentang DIRIMU. Kalau ingin meyakinkan orang lain maka kamu memerlukan social proof.

Social Proof adalah apa yang orang lain katakan tentang sebuah bisnis, seseorang atau sebuah produk. Bahasa yang lazim digunakan di Indonesia adalah “Testimoni” atau “Testi”.

Kalau kamu memiliki bisnis, maka kamu harus berbagi social proof ini sesering mungkin. Pasang di website, sosial media, pinned highlight dan story. Semakin banyak dan sering orang melihatnya, maka semakin percaya mereka padamu.


Ada setidaknya 5 tipe social proof yang umum bisa didapatkan sebuah Bisnis yaitu:

  1. Expert (Ahli)
  2. Selebriti / Influencer
  3. User
  4. Teman
  5. Certified (Sertifikasi)

Apakah sebuah bisnis harus memiliki semua tipe social proof ini? Tidak! Beberapa bisnis mungkin hanya bisa menggunakan sebagian. Semua tipe efektif, hanya saja beberapa lebih persuasif dibandingkan yang lainnya.


Expert (Ahli)

Ketika ahli atau expert di bidang / industrimu merekomendasikan produk yang kamu miliki.

Misalnya kalau kamu menjual bola basket, sebuah rekomendasi dari LeBron James adalah contoh social proof dari seorang expert.

Tapi, kamu tidak perlu rekomendasi dari salah satu pemain terhebat di NBA. Ingat, ada tingkatan expert yang berbeda-beda. Seorang pelatih tim basket SMA juga seorang expert dan pasti lebih dipercaya.

Celebrity (Influencer)

Ini adalah ketika seorang selebriti atau influencer merekomendasikan produkmu.

Berbeda dengan rekomendasi dari seorang expert, selebriti yang merekomendasikan produkmu tidak harus dari industri yang sama.

Tipe social proof satu ini biasanya berhasil karena 2 hal:

  • Selebriti bisa memilih produk/jasa apapun yang mereka mau.
  • Jadi ketika selebriti memilih sesuatu, itu adalah sebuah social proof walaupun dia bukan seorang ahli di bidang tersebut.

Sama seperti Expert, Selebriti juga memiliki beberapa level. Seseorang dengan 10.000 followers di Instagram juga bisa disebut selebriti. Karena dia bisa mempengaruhi lebih banyak orang dibanding orang yang cuma punya 300 followers.

User (Pengguna Produk/Jasa)

Ketika seseorang yang sudah menggunakan produk/jasamu merekomendasikannya.

Social proof dari Expert dan Celebrity punya efek paling persuasif, namun memerlukan banyak waktu dan biaya. Bahkan beberapa orang mungkin menganggap rekomendasinya sebagai sesuatu yang ‘bohong’.

Terkadang, orang lebih ingin mendengarkan apa yang ‘orang biasa’ katakan. Misalkan,

Jika saya merekomendasikan jasa digital marketing yang bisa membantu menaikkan omset bisnis dengan biaya yang masuk akal, maka kemungkinan kamu kamu akan ingin mencobanya.

Tipe social proof ini paling mudah untuk didapatkan, misalnya dengan meminta pelanggan mengisi review di Google dan efektif karena memberikan rasa ‘jaminan’ pada calon pelanggan bahwa mereka tidak akan mendapatkan pengalaman yang buruk.

Dalam jumlah besar, social proof dari User ini akan berubah menjadi Crowd. Intinya masih sama dengan sedikit perbedaan sudut pandang,

Jika sebuah tempat A memiliki 3 5-star review sementara tempat B memiliki 100 5-star reviews dan hanya 2 1-star reviews, maka tempat B akan lebih banyak dipilih dari 100 review bintang 5 akan ‘menutupi’ 2 review bintang 1.

Teman

Dibandingkan mendapatkan rekomendasi dari orang random di internet, beberapa dari kita mungkin lebih suka untuk meminta rekomendasi pada teman yang dipercaya.

Bagi bisnis, hal ini lebih sulit untuk dilacak karena tidak mungkin mendengarkan percakapan dari setiap pelanggan dengan temannya.

Cara terbaik untuk mendapatkannya adalah dengan memberikan pengalaman terbaik pada konsumen lalu meminta konsumen merekomendasikan bisnis kita pada teman dan keluarganya.

Certified (Lembaga Resmi)

Sertifikasi adalah ketika kamu mendapat stempel dari lembaga resmi atau otoritas di bidang industri / bisnismu.

Ini adalah social proof yang paling mudah didapatkan karena bisa didapatkan sendiri.

Sertifikasi adalah tanda untuk konsumen bahwa kamu benar-benar mengerti dan paham apa yang kamu lakukan.

Misalnya, kalau kamu adalah sebuah agensi digital marketing, memiliki Google Ads Certification akan sangat membantu.


Itulah 5 tipe social proof yang bisa didapatkan dan digunakan oleh bisnis untuk meyakinkan pelanggan untuk menggunakan produk/jasa mereka.

About the author

Ari Kurniawan - Founder Mata Badai Studio.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x